Search

Linking Verb: Pengertian dan Penggunaannya

 

linking verb

Kursus Bahasa Inggris

Pengertian linking verb mungkin bukanlah suatu hal yang biasa bagi kalian. Bagi beberapa dari kalian yang baru mempelajari bahasa inggris, mungkin kalian hanya mengenal tiga variabel pembentuk suatu kalimat dalam bahasa inggris: subject, verb, dan noun. Jenis-jenis kata lain seperti adjective dan adverb merupakan suatu subjek pembelajaran lebih lanjut dan tidak perlu kalian sentuh sebelum kalian bisa melanjutkan pendidikan bahasa inggris kalian ke tingkat yang lebih tinggi.

Tetapi jika kalian sudah menyentuh kedua materi dan beberapa materi lainnya selain trinitas kalimat tersebut, kalian masih akan dikenalkan kepada LEBIH banyak lagi istilah-istilah bahasa inggris yang pastinya akan terdengar asing di telinga kalian. Salah satu istilah tersebut adalah kata kerja penghubung.

Apa itu linking verb? Mengapa ia penting?

Jika kalian mengira bahwa kata kerja penghubung adalah suatu kata yang berperan sebagai ‘aksi’ yang dilakukan suatu subjek kepada objeknya, kalian bisa dimaafkan. Lagi pula, pendidikan-pendidikan bahasa inggris sebelumnya tidak pernah menyentuh objek ini bukan? Sudah wajar jika terdapat salah kaprah dalam pemahaman mengenai linking verb.

Linking verb (atau kata kerja penghubung, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya) adalah suatu kata yang berfungsi sebagai verb di dalam susunan kalimat. Ia merupakan kata kerja, namun bukan berarti ia adalah kata kerja tradisional. Ia berfungsi sebagai kata kerja, namun ia tidak harus selalu memiliki bentuk kata kerja tradisional (kata kerja tradisional adalah kata kerja yang menggambarkan suatu aksi seperti eat, drink, sleep, dan lain-lain).

Kata Kerja Penghubung merupakan suatu bagian penting dari kalimat tertentu karena ia menjadikan kalimat tersebut utuh. Seperti yang sudah kalian ketahui, sebuah kalimat tidak akan bisa disebut sebagai sebuah kalimat jika ia tidak memiliki subject, verb, dan object. Suatu kumpulan kata yang tidak memiliki satu dari ketiganya akan berakhir menjadi klausa, dan klausa bukan lah suatu hal yang layak digunakan di dalam surat formal ataupun makalah akademis. Kalian masih bisa menggunakan klausa dalam percakapan sehari-hari, akan tetapi kalian tidak bisa menggunakan klausa untuk dua kepentingan diatas (hal ini berlaku baik dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia. Bahasa lain mungkin memiliki ketentuan tersendiri).

Kata kerja penghubung digunakan untuk menjelaskan hubungan antara subject dan noun-nya. Tanpa adanya linking verb (dan jika verb yang digunakan adalah verb tradisional), suatu subject dan noun dalam sebuah kalimat tidak akan memiliki suatu hubungan yang jelas.

Contoh pemakaian linking verb

Coba kalian lihat kalimat dibawah ini:

She is a woman of action

Apakah kalian dapat mengidentifikasi verb dalam kalimat tersebut?

Dalam struktur bahasa inggris yang normal, kita bisa menarik formula subject + verb + noun= fully fledged sentence. Jika kita membedah kalimat inggris di atas, kita bisa melihat bahwa she merupakan subjectnya, dan a woman of action sebagai noun-nya. Lalu kata apa yang menjadi verb-nya?

Jika kalian menembak ‘is’, maka kalian benar. ‘Is’ disini adalah linking verb yang saat ini sedang kita bahas. Seperti yang kalian ketahui, kata ‘is’ bukanlah suatu verb tradisional (atau action verb) karena ia tidak menggambarkan suatu aksi. Kalian tidak pernah mendengar istilah ‘ising’, bukan?

(Baca juga: 5 Jenis Causative Verb dan Pengaplikasiannya pada Frasa/Kalimat)

Jenis-jenis linking verb

Sebenarnya, kata kerja penghubung hanya memiliki satu jenis yang pasti saja. Tidak ada varian dari suatu linking verb yang dapat membuat satu linking verb berbeda dengan yang lainnya.

Hanya saja, ada suatu hal yang terkadang membuat beberapa orang ‘kebingungan’ dengan istilah linking verb. Coba kalian lihat dua kalimat di bawah ini:

He tastes weird

He tastes the bittersweet of life

Selain dari arti harfiah-nya, kedua kalimat tersebut tidak dapat dikatakan sebagai kedua kalimat yang berbeda. Keduanya sama-sama memiliki subject, verb, dan noun. Keduanya sama-sama merupakan kalimat yang simple dan tidak ada kesalahan di dalam kedua kalimat tersebut. Meski begitu, mereka bukan merupakan lah suatu kalimat yang sama secara tradisional.

Di kalimat pertama, kita memiliki kata he, tastes, dan weird. He berarti dia lelaki, tastes berarti merasakan (dalam konteks makanan), dan weird berarti aneh. Diterjemahkan secara langsung, kita mendapat kalimat ‘dia merasakan aneh’.

Kalimat tersebut terdengar tidak nyaman dalam bahasa Indonesia karena kita masih menerjemahkannya secara tradisional. Jika kita membawa linking verb ke dalam konteks, kita pastinya akan tahu bahwa verb yang digunakan disini bukanlah verb tradisional. Tastes disini bukan merupakan suatu verb tradisional. Tastes disini adalah linking verb yang berarti ‘berasa’ atau ‘rasanya’ dalam istilah yang lebih informal.

Oleh karena itu, hal ini bisa membuat beberapa orang kesulitan mempelajarinya. Verb-verb lain seperti appear, look, smell, sound, juga dapat dikatakan sebagai linking verb dan verb tradisional. Cara mudah untuk membedakan apakah verb tersebut merupakan verb tradisional atau linking verb adalah dengan mengganti verb tersebut dengan is, am, dan are, tergantung dari subject-nya.

Meski mempelajari pengertian linking verb terdengar sulit pada awalnya, subjek tersebut akan menjadi mudah jika kalian berlatih setiap hari! Selamat belajar guys !!!!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rasakan atmosfer belajar bahasa Inggris yang berbeda bareng ratusan siswa dari berbagai kota lainnya.

Ikuti Kami

Scroll to Top
close
Holiday Ceria