6 Budaya Unik di Kampung Inggris

Kampung Inggris Pare menjadi masyur namanya karena telah terbukti mencetak ribuan orang dalam menguasai keterampilan bahasa Inggris yang baik. Suasana yang kondusif serta budaya yang unik di Pare membuat proses belajar bahasa Inggris menjadi semakin menyenangkan dan optimal.

Bagikan

Daftar isi

Budaya sepeda ontel di kampung Inggris

Budaya unik di Kampung Inggris, entah siapa orang yang pertama kali menamakan kampung yang terletak di Desa Pelem dan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Jawa Timur ini dengan sebutan kampung inggris. Kampung ini memang sudah sangat terkenal di Indonesia. Jika kamu belum pernah ke Kampung Inggris, mungkin kamu mungkin akan membayangkan sebuah kampung dengan banyak bule atau mungkin keturunan bule dengan berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa sehari hari.

Namun setelah kamu mengunjunginya, bayangan itu ternyata sangat jauh berbeda, karena warga asli kampung tersebut adalah orang Jawa, seperti kampung-kampung lainnya di Jawa. Sebutan itu ternyata lahir karena banyaknya lembaga kursus Bahasa Inggris yang ada di kampung tersebut. Bahkan saat ini jumlahnya lebih dari 200 lembaga kursus. Jadi disepanjang jalan-jalan di kampung inggris terdapat lembaga kursus Bahasa Inggris di kanan-kiri dengan jarak yang berdekatan, dimana mata memandang di situ terlihat lembaga kursus Bahasa Inggris.

 

Banyaknya tempat kursus dengan anak kursus (sebutan orang yang belajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris) yang datang dari seluruh penjuru Indonesia melahirkan budaya yang unik di Kampung Inggris. Tulisan ini akan memberikan gambaran tentang keunikan budaya di Kampung Inggris Pare. Berikut adalah 6 budaya unik yang ada di kampung Inggris.

1. Kampung Inggris tapi tidak ke barat-baratan.

Inilah salah satu keunikan kampung inggris, sebutannya kampung inggris tetapi tidak kebarat-baratan, justru sebaliknya, kampung ini sangat menjunjung tinggi adat ketimuran bahkan cenderung religius. Seperti penggunaan jilbab/hijab bagi anak kursus perempuan, hampir semua lembaga kursus menerapkan aturan berjilbab bagi anak kursus yang beragama Islam.

Aturan tersebut memang dilahirkan oleh Mr. Kalend yang merupakan pendiri Kampung Inggris, dan aturan ini diikuti oleh hampir seluruh Lembaga Kursus di Kampung Inggris. Meskipun ada lembaga kursus yang tidak menerapkan aturan ini , tapi jumlahnya tidak signifikan. Jadi Jilbab merupakan properti yang harus kamu siapkan sebelum kamu berangkat ke kampung Inggris.

Norma-norma ketimuran dan kesopanan juga sangat diterapkan di Kampung Inggris, misalnya jika ada anak kursus lawan jenis bergandengan tangan atau berangkulan di jalan, maka warga akan merasa risih dan tidak nyaman memandangnya.

Demikian juga mengenai kunjungan ke tempat kost lawan jenis, ada aturan umum misalnya hanya sampai di teras rumah dan harus berkelompok (tidak berduaan) dan biasanya ada aturan jam malam, jika sampai larut malam tamu/teman yang berkunjung itu belum pulang, itu bisa dianggap mengganggu ketentraman warga.

2. Ramah dan Cinta Damai.

Meskipun kampung inggris dikunjungi oleh anak kursus dari seluruh Indonesia dengan latar belakang suku yang berbeda, kehidupan di kampung Inggris sangat tentram dan damai. Tidak pernah ada kejadian perkelahian ataupun tawuran antar anak kursus maupun dengan warga asli.

Seperti kebanyakan orang Indonesia, warga asli Kampung Inggris juga ramah dalam melayani tamu, mereka akan sangat mudah membantu orang yang membutuhkan.

3. Sepeda Ontel.

Keunikan lainnya dari Kampung Inggris adalah sepeda ontel. Hampir semua anak kursus menggunakan sepeda ontel sebagai alat tranportasi sehari-hari. Kalau kebanyakan anak muda mungkin malu kalau harus ngonthel jika bepergian, malu jika tidak menggunakan motor, tapi tidak di kampung Inggris. Pemandangan muda-mudi bersepeda ontel di jalan-jalan adalah pemandangan yang umum. Kalau di luar negeri mungkin seperti di jepang atau di amsterdam.

Budaya ini terbagun karena sebagian besar anak kursus itu berasal dari luar daerah kediri, bahkan luar Jawa Timur. Dari luar pulau Jawa pun tidak kalah banyaknya, baik dari Sumatra, Sulawesi, NTB dll. Dan mereka datang ke kampung Inggris tentu tidak membawa alat tranportasi, jadi solusi murah bagi mereka adalah dengan menggunakan moda transportasi sepeda ontel. Selain murah, asyik juga menyehatkan.

Hal ini juga menjadi ladang bisnis bagi penduduk asli kampung Inggris dengan membuka jasa rental/sewa sepeda Onthel. Banyak sekali tempat-tempat persewaan sepeda onthel yang murah, rata-rata perbulan antara 50.000 – 100.000  rupiah tergantung kualitas sepedanya.

4. Ngobrol Berbahasa Inggris.

Anak-anak berbicara bahasa Inggris sambil berjalan-jalan, duduk berkelompok atau lagi nongkrong di warung/cafe adalah pemandangan yang umum di kampung Inggris. Hal ini wajar karena pendatang di kampung Inggris memang punya niatan untuk belajar Bahasa Inggris, jadi merekapun mempraktikkan materi yang mereka perolah di manapun mereka berada. Mereka tidak malu meskipun mungkin kemampuannya masih biasa saja, tetapi karena Bahasa Inggris itu harus selalu di praktikkan, mereka cuek saja, karena memang tidak ada yang menertawakan juga.

Dan yang lebih unik adalah, warga asli Kampung Inggris yang terkait langsung dengan proses belajar seperti pemilik kos, pemilik warung, pedagang kaki lima, tukang becak, juga bisa menggunakan bahasa Inggris dalam melayani pelanggannya meskipun dengan kemampuan yang terbatas. Jadi jangan terkejut jika ada tungkang ojek atau abang becak menyapa mu “where will you go? You want to go to LC?”

5. Santai Tapi Serius.

Jangan membayangkan, kursus di Kampung Inggris itu di sebuah gedung khusus ber-AC dengan lab bahasa lengkap seperti di sekolah-sekolah. Meskipun ada, tapi itu sangat sedikit di Kampung Inggris. Kebanyakan proses belajar di Kampung Inggris itu di gudung sederhana, angkringan bambu, di bawah pohon, di halaman, dilapangan.

Tapi justru inilah yang menarik dan tak terlupakan dari Kampung Inggris. Meskipun sangat sederhana tetapi mereka sangat serius dalam belajar, karena metode-metode belajar khas kampung Inggris yang sangat menarik dan menyenangkan.

6. Biaya Hidup Yang Sangat Murah.

Satu lagi yang membuat Kampung Inggris Pare menjadi menarik adalah karena biaya hidup yang murah. Jika kamu baru pertama kali ke kampung Inggris, kamu pasti akan terheran-heran dengan harga makanan yang sangat murah. Terutama bagi  yang berasal dari Jabodetabek atau dari luar pulau Jawa, pasti mendadak suka makan, karena segalanya menjadi sangat murah.

Selain makan, biaya tempat tinggal seperti kost juga relatif murah dibandingkan harga kost di kota lainnya. Sebagian besar tempat kursus sudah menyediakan kost untuk siswanya. Di LC Kampung Inggris, Camp asrama sudah disediakan satu paket dengan program.

Untuk Biaya di Kampung Inggris, Baca pembahasan lengkapnya di : Biaya kampung Inggris.

Itulah sekilas gambaran umum budaya di kampung Inggris, mudah-mudahan ini bisa menambah bekal pengetahuan sebelum kamu pergi ke Kampung Inggris. Ayoo datang dan nikmati keunikan budaya Kampung Inggris bersama LC.

Budaya kampung Inggris

biaya hidup di  kampung Inggris

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel yang relevan

Dengarkan pengalaman LC-ers yang telah berhasil meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka!

  Congratulation card, seperti apa harus menulisnya? Congratulation card atau kartu untuk mengucapkan selamat atas hal baik yang terjadi pada

Elliptical sentence merupakan salah satu jenis grammar yang sering digunakan dalam Bahasa Inggris. Materi ini sering dikenal dengan istilah kalimat

Mengungkapkan sebuah argumen merupakan salah satu hal yang seringkali banyak orang lakukan saat sedang berada dalam sebuah percakapan. Materi kali

Daftar isi

Scroll to Top
GIF image