Search

Panduan Lengkap Conditional Sentence Type 2

Pernah dengar soal conditional sentence type 2? Ini adalah salah satu jenis atau tipe dari conditional sentence. Dan, di artikel ini, kita akan membahas kalimat jenis ini. Kamu juga bisa melihat beberapa contoh conditional sentence type 2, di bagian akhir artikel ini.

contoh conditional sentence type 2

Kursus Bahasa Inggris

Apa Itu Conditonal Sentence Type 2?

Conditional sentence type 2 mungkin bisa dibilang sebagai tipe yang membuat kamu iba. Mengapa? Tipe kalimat ini dipakai untuk mengandaikan sesuatu, tapi sesuatu itu tidak mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan kondisi atau syarat untuk mewujudkan sesuatu itu, tidak mungkin terpenuhi di masa sekarang atau masa depan.

Bisa dibilang, conditional sentence type 2 ini cocok untuk kamu yang suka menghayal. Jika di dua tipe sebelumnya, yaitu type 1 dan type 3, kamu memakai jika untuk mengartikan “if”, disini beda. Jika memang masih digunakan. Tapi, kebanyakan, kata “if” disini diartikan sebagai andai saja atau kalau saja.

Rumus Conditional Sentence Type 2

Sekarang, mari lihat rumus dari kalimat ini, biar kamu tidak bingung dan tahu cara menyusunnya. Karena kita bicara soal pengandaian, maka kondisi yang diandaikan harus terjadi di masa lalu. Jadi, tense yang kamu pakai disini adalah simple past tense.

Lalu, hasil dari pengandaian tersebut, memakai past future tense. Hal ini dikarenakan hasil ini tidak mungkin terjadi. Jadi, tense inilah yang paling pas dipakai di sini. Sedangkan untuk rumusnya, kamu bisa melihat di bawah ini.

Rumus:

If + Kalimat simple past tense , Subyek + Would/Could/Might + V1 (future past tense)

Bisa juga dibalik posisinya seperti jenis conditional sentence lainnya.

Subyek + Would/Could/Might + V1 (future past tense) , If + Kalimat simple past tense

Satu lagi yang unik dari conditional sentence type 2 adalah “to be” bentuk lampau yang digunakan pada kalimat simple past tense. Biasanya, kamu pakai “was” untuk subyek tunggal (she, he, it), kan? Nah, di type 2 ini, kamu menggantinya dengan “were”. Artinya, semuanya pakai “were” tak peduli tunggal atau jamak.

Contoh Kalimat untuk Bentuk Conditional Sentence Type 2

Daripada bingung lebih lanjut, langsung saja kita lihat beberapa contoh yang sudah kita siapkan berikut ini. Baca, cermati susunan kata dan struktur kalimatnya, dan niscaya, kamu akan lebih bisa membuat kalimatmu sendiri.

  1. If I were Bobby, I would fight back.

    (Jika saja aku adalah Bobby, aku pasti akan melawan balik.)

Fakta: I am not Bobby, so I didn’t fight back. (Aku bukanlah Bobby, jadi aku tidak melawan balik.)

  1. If I didn’t study wrong subject last night, I would get the best score in the class.

    (Jika saja aku tidak salah topik yang aku pelajari tadi malam, aku pasti akan memperoleh nilai terbaik di kelas)

Fakta: I did study wrong subject, so I didn’t get the best score. (Aku salah belajar, jadi aku tidak mendapatkan nilai terbaik.)

Dari dua contoh diatas, kamu pasti sudah paham apa yang bisa kamu sampaikan dengan conditional sentence type 2. Kalimat ini menunjukkan pengandaian yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Itulah inti dari kalimat type 2 ini. Oke, lanjut ke contoh berikutnya!

  1. I would buy snack and soft drink, If you told me before I go to supermarket.

    (Aku pasti akan membeli camilan dan minuman, jika saja kamu memintanya sebelum aku pergi ke supermarket.)

  2. If she were a baby, I would carry her in my arms.

    (Jika saja dia adalah bayi, aku akan menggendongnya di tanganku.)

  3. If I did not attend Mr. Bobby’s class, I would spend my entire summer holiday taking the supplementary class.

    (Jika saja aku tidak menghadiri kelas Pak Bobby, aku pasti akan menghabiskan seluruh liburan musim panasku belajar di kelas tambahan.)

  4. If I were a billionaire, I would buy an island and build a huge resort where I can spend my weekends have fun with celebrities.

    (Jika saja aku adalah milioner, aku pasti akan membeli pulai dan membangun resort super besar dimana aku akan menghabiskan akhir pekanku bersenang-senang bersama para selebriti.)

  5. If I were her boyfriend, I would propose her right here, right now!

    (Jika saja aku adalah pacarnya, aku akan melamarnya disini, sekarang juga!)

  6. If he loved his girlfriend, he would not leave her for the other girl.

    (Jika saja dia mencintai pacarnya, dia tidak akan meninggalkan pacarnya untuk gadis lain.)

  7. If Earth were flat, Colombus would not find America.

    (Jika saja Bumi berbentuk datar, Columbus pasti tidak akan menemukan Amerika.)

  8. If he trained his soccer skill, he would become the best soccer player in this country.

    (Jika saja dia melatih kemampuan sepak bolanya, dia akan menjadi pemain sepak bola terbaik di negeri ini.)

  9. Unless you worked hard, you would not get the best result.

    (Kecuali kamu bekerja keras, kamu tidak akan mendapatkan hasil terbaik.)

Conditional sentence type 2 juga dapat dibentuk tanpa menggunakan kata “if” dan diganti dengan “unless” atau kata bermakna pengecualian lainnya. Namun, untuk main clause-nya atau kalimat yang menunjukkan hasil, kamu harus selalu menggunakan bentuk kalimat negatif.

Tetapi, penggunaan kata seperti ini jarang, kecuali untuk percakapan informal. Jadi, lebih amannya, kamu tetap menggunakan rumus “if” seperti yang kita berikan diatas. Oke, lanjut!

  1. If I sent this email earlier, would I get the answer from her?

    (Jika aku mengirimkan email ini lebih awal, akankah aku mendapatkan jawaban darinya?)

  2. Would you forgive me, if I asked you politely?

    (Akankah kamu memaafkanku, jika aku meminta maaf dengan sopan?)
  3. If you were a CEO of a company, could you make yoru company grow bigger?

    (Andaikan kamu adalah CEO dari sebuah perusahaan, bisakah kamu membuat perusahaanmu berkembang lebih besar?)

  4. Could you make a better song, If I gave you more time to write the lyrics?

    (Bisakah kamu membuat lagu yang lebih baik, jika aku memberimu lebih banyak waktu untuk menulis lirik?)

Untuk contoh kalimat bentuk pertanyaan, pada umumnya memiliki jawaban bernada negatif. Jadi, bisa dibilang kalau bentuk kalimat pertanyaan pada conditional sentence type 2, mirip dengan kalimat pertanyaan retorika. Kamu tahu bila apa yang ditanyakan itu tidak seperti kenyataan yang terjadi.

Kesimpulan

Sudah tidak bingung lagi, kan? Sekarang, kamu tahu apa itu conditional sentence type 2 dan bagaimana menyusunnya. Ada lebih banyak lagi contoh conditional sentence type 2, yang bisa kamu temukan di berbagai sumber. Jangan berhenti untuk terus belajar dan berlatih, agar kemampuan Bahasa Inggris kalian meningkat.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rasakan atmosfer belajar bahasa Inggris yang berbeda bareng ratusan siswa dari berbagai kota lainnya.

Ikuti Kami

Scroll to Top
close
Holiday Ceria